Pages

My Hero My Inspiration

[D'Rise-#17] Setiap bangsa pasti punya tokoh pahlawannya masing-masing. Mereka dipuja karena dianggap berjasa besar bagi bangsanya. Karena itu, gelar pahlawan sangat subjektif. Seseorang bisa dianggap sebagai pahlawan oleh satu bangsa, tapi bisa jadi dianggap biang kerok malapetaka oleh bangsa lain. Misalnya, sosok pangeran Diponegoro dianggap sebagai pahlawan besar oleh bangsa Indonesia, tapi bagi Belanda, Pangeran Diponegoro adalah pengacau yang wajib ditumpas. Atau Vlad si pemancang yang terkenal dengan kesadisannya itu, ternyata malah dianggap sebagai pahlawan dan inspirasi bagi bangsa Romania.
Manusia itu adalah mahluk yang butuh tokoh pujaan. Adanya orang yang dianggap ‘wah’ alias lebih hebat, adalah sebagai tumpuan harapan dan cara mengidentifikasi diri. Karena itu penting banget rasanya untuk mengkaji kembali, siapa yang layak digelari pahlawan dan kita jadikan panutan. Bagi seorang muslim, syari’at Islam adalah tolok ukur segala sesuatu. Termasuk dalam menentukan siapa yang pahlawan dan siapa yang bukan. Atas dasar itu, mereka yang memperjuangkan kalimatullah, memerangi kebatilan dan menyebarkan kema’rufan, mereka itulah yang pantas disebut pahlawan. Hanya mereka yang berjuang karena Allah saja yang patut kita jadikan teladan dan sumber inspirasi.Bukan mereka yang memperjuangkan fanatisme kebangsaan, apalagi pembela kemaksiatan. Amit-amit deh.
Tidak semua yang digelari pahlawan itu benar-benar pahlawan. Gampangnya, kalo mau lihat siapa pahlawan, lihat saja kiprahnya, sesuai tidak dengan perintah Allah dan Rasul-Nya. Kalau tidak, jangan sebut mereka pahlawan. []


http://drise-online.com/prelude/720-my-hero-my-inspiration.html